Sabtu, 15 September 2018

HAKIKAT APRESIASI PENGERTIAN APRESIASI, TINGKATAN APRESIASI, DAN KEGIATAN APRESIASI



HAKIKAT APRESIASI
PENGERTIAN APRESIASI, TINGKATAN APRESIASI, DAN KEGIATAN APRESIASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Dosen Pengampu: Drs. Ngatman, M.Pd



http://pplh.lppm.uns.ac.id/files/2014/03/logo-uns-300x300.jpg
 










                                                                                                       
            Disusun oleh:
            Kelompok 1
1.        Annisa Dewi Maharani            ()
2.        Khoerul Amin                          ()
3.        Muna Fauziah                          ()
4.        Murtiningsih                            ()
5.        Putri Kurnia Purwanti              ()

PROGRAM  S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015


KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan pentunjuk nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan judul “Hakikat Apresiasi”.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian apresiasi, tingkatan apresiasi, dan kegiatan apresiasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna untuk memenuhi tugas akhir pacasila.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak kekurangan, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.

Kebumen, 3 September 2015
Penulis,



DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.     Tujuan Makalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Apresiasi................................................................................ 3
B.     Pengertian Hakikat Apresiasi.................................................................. 4
C.     Tingkatan Apresiasi................................................................................. 4
D.    Jenis-jenis Apresiasi................................................................................ 6
E.     Kegiatan Apresiasi.................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................. 9
B.     Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA


 

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya.
Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Apresiasi sastra akan berjalan lancar jika berbahas seorang anak sudak baik. Sastra berasal dari hasil pengamatan tentang apayang terjadi di sekelilingnya. Sebagai opini yang mesti diungkapkan serta hasil dari akibat pengalaman batin. Sastra adalah hasil dari olah piker rasa dan karsa manusia sehingga sastra menandung nilai estetika yan tinggi. Dalam apresiasi sastra manfaat yang sangat dirasakan adalah adnya pengembangan jiwa, dimana kita dapat mengeksplore seluruh potensi yang ada dalam diri kita terutama hal yang ada dalam apresiasi sasta yaitu seperti puisi, prosa, dan drama.
Apresiasi sastra akan muncul jika pembelajaran berjalan menyenagkan, adanya stimulus dan respon memberikan dampak yang positif pada perkembangan apresiasi. Oleh karena itulah peran guru dalam hal ini sangat diperlukan agar dapat merangsang anak untuk dapat berapresiasi sastra dengan baik.



B.            Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian apresiasi?
2.        Apakah pengertian hakikat apresiasi?
3.        Apa saja tingkatan dalam apresiasi?
4.        Apa sajakah jenis-jenis apresiasi?
5.        Bagaimana kagiatan apresiasi?

C.           Tujuan
1.        Mengetahui dan memahami pengertian apresiasi.
2.        Mengetahui dan memahami pengertian hakikat apresiasi
3.        Mengetahui dan memahami tingkatan dalam apresiasi
4.        Mengetahui dan memahami jenis-jenis apresiasi.
5.        Memahami dan memahami kegiatan apresiasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Apresiasi
Istilah Apresiasi berasal dari bahasa latin Apreciation yang berarti “mengindahkan, menghargai”. Dalam konteks yang lebih luas istilah apresiasi menurut Gove (dalam Aminuddin, 1987: 34) mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan, dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Pada sisi lain, Squire dan Taba (dalam Aminuddin, 1987: 35) berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses, apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yakni:
1.              Aspek kognitif, berkaitan dengan keterlibatan unsur intelek pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur kesusastraan yang bersifat objektif
2.              Aspek emotif, berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca
3.              Aspek evaluatif, berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap baik buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta segala ragam penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup dimiliki oleh pembaca.
Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, Effendi (1973: 33) mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan pikiran yang baik terhadap karya sastra.
Menurut sayuti (2009) bahwa apresiasi sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat di nyakan dalam bentuk tertulis.
Aminudin (1987: 34) mengemukakan bahwa apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan  atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaniahnya dengan memberikan penilaian terhadap karya sastra. Jika anda mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian, dan memberikan penghargaan terhadap karya sastra tersebut.

B.            Hakikat Apresiasi
Hakikat adalah suatu langkah guna memahami suatu persoalan atau suatu perkara yang ada. Dimana persoalan tersebut ada didalam kehidupan sehari – hari.
Sedangkan pengertian apresiasi adalah suatu kegiatan yang mengarah kepada pengertian dan pemahaman akan suatu karya seni yang nantinya karya seni tersebut akan dinilai, dihargai, dipahami, dan dimengerti oleh khalayak umum.
Berdasarkan pemahaman pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami dan menghayati suatukarya yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmatikarya tersebut.

C.           Tingkatan Dalam Apresiasi
Tingkatan dalam apresiasi sastra diukur dari tingkat keterlibatan batin apresiator.Untuk dapat mengetahui tingkat keterlibatan batin, seorang apresiator harus memiliki “patos”.Istilah “patos” berasal dari kata ‘patere’ (Latin) yang berarti ‘merasa’. Dengan kata lain, untuk dapat mencapai tingkatan-tingkatan dalam apresiasi, seorang apresiator harus dapat membuka rasa.
Apresiasi mempunyai 3 tingkatan menurut Indrabasoeki (2012), yaitu :
1.        Apresiasi empatik adalah apresiasi yang hanya menilai baik dan
kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau
penilaian ini biasanya dilakukan oleh orang awam yang tidak punya
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni.
2.        Apresiasi estetis adalah apresiasi untuk menilai keindahan suatu
karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah
mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam.
3.        Apresiasi kritis adalah apresiasi yang dilakukan secara ilmiah dan
sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara
tepat, dengan analisis, interpretasi, dan peneilaian yang bertanggung
jawab.
Sedangkan menurut Rian (2011) tingkatan-tingkatan dalam apresiasi sastra yang didasarkan pada keterlibatan batin apresiator yaitu:
1.        Apresiasi empati, pada tingkatan ini batin apresiator mulai bisa ikut merasakan dan terlibat dengan isi dalam karya sastra itu. Dengan kata lain, jika kita membaca prosa cerita, kemudian kita bisa ikut merasakan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut, berarti tingkat apresiasi sastra kita sudah sampai pada tingkat kedua, yaitu empati.
2.        Apresiasi simpati adalah tingkatan batin apresiator yang tergetar sehingga muncul keinginan untuk memberikan perhatian terhadap karya sastra yang dibaca/digauli/diakrabinya. Jika kita membaca karya sastra kemudian mulai muncul perasaan senang terhadap karya sastra tersebut, berarti kita sudah mulai masuk ke tahap pertama dalam apresiasi sastra, yaitu simpati.
3.        Tingkat tertinggi dalam apresiasi sastra adalah ‘refleksi diri’. Pada tingkatan ini, seorang apresiator tidak hanya sekedar tergetar (simpati), atau dapat merasakan (empati) saja, tetapi dapat melakukan refleksi diri atas nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra itu. Dengan kata lain, pada tingkat ketiga ini seorang apresiator dapat memetik nilai-nilai karya sastra sebagai sarana untuk berrefleksi, bercermin diri.

          Menurut Waluyo (2002:45) apresiasi memiliki 4 tingkatan antara lain :
1.             Tingkat Menggemari
Tingkat dimana keterlibatan pembaca batinnya belum kuat. Sehingga pembaca hanya menggemari suatu karya sastra. Belum menjurus ke tingkat menikmati suatu karya sastra.
2.             Tingkat Menikmati
Tingkat dimana keterlibatan batin pembaca terhadap karya sastra sudah semakin mendalam. Sehingga, pembaca sudah bisa menikmati suatu karya sastra. Tapi belum bisa memberikan reaksi atas  karya sastra.
3.             Tingkat Mereaksi
Tingkat dimana sikap kiritis terhadap karya sastra semakin menonjol karena ia mampu menafsirkan  dengan seksama dan ia mampu menyatakan keindahan dan menunjukkan dimana letal keindahan itu.
4.             Tingkat Produktif
Tingkat dimana apresiator puisi mampu menghasilkan, mengkritik, menghasilkan, mendeklamasikan, atau membuat resensi terhadap puisi secara tertulis.

D.           Jenis-jenis Apresiasi
1.           Memberikan penilaian dan penghargaan yang positif bagi semua karya sastra.
2.           Memberikan penjelasan secara objektif dan mempertanggungjawabkan sikap kepada orang lain.
3.           Menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya
4.           Merespons karya dengan bentuk sikap atau apresiatif kinetic dan sikap tindakan atau apresiatif bersifat verbalitas.
a.       Apresiasi bersifat kinetik : sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu berlanjut keseriusan untuk melakukan langkah-langkah apresiatif secara aktif.
b.      Apresiasi bersifat verbal : pemberian penafsiran, penilaian dan penghargaan yangberbentuk penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saranserta pujian baik lisaan maupun tulisan.

E.            Kegiatan Apresiasi
     Kegiatan apresiasi dapat mengambil bentuk kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, kegiatan dokumentatif maupun kegiatan kreatif.
1.             Kegiatan Apresiasi Langsung.
    Kegiatan apresiasi  langsung adalah kegiatan yang secara sengaja dilakukan untuk apresiasi, dalam hal ini untuk memperoleh kenikmatan, menghargai dan menilai karya sastra secara tepat.Termasuk dalam kegiatan ini antara lain dengan membaca  karya sastra (puisi dan prosa fiksi),mendengarkan/melihat  karya sastra dibacakan, dilakukan/dideklamasikan baik melalui pertunjukan life, atau melalui  media elektronika.
a.             Membaca Karya Sastra (puisi dan prosa fiksi)
Membaca karya sastra di sini bukan  sekedar membaca, tetapi membaca dengan sungguh-sungguh, dengan empati, dengan kegairahan, sampai ia menemukan pengalaman pengarang di dalam karangannya. Pembaca memperoleh kenikmatan, dan pada akhirnya ia merasa perlu untuk memberikan penghargaan yang layak terhadap karya sastra.    
b.             Mendengarkan Karya Sastra Dibacakan/Dilakukan
Mendengarkan karya sastra dibacakan/dilakukan dapat mengambil bentuk mendengarkan puisi/cerpen dituturkan, baca dongeng, dst. Kegiatan ini dapat dilakukan secara life maupun melalui saluran media elektronik, seperti radio atau televisi, bahkan melalui rekaman kaset/tape recorder, CD/MP-3/VCD, komputer/internet, dst.


2.             Kegiatan Apresiasi Tidak Langsung.
Kegiatan apresiasi tidak langsung adalah kegiatan di luar apresiasi langsung yang dapat membantu meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan apresiasi langsung.  Termasuk dalam kegiatan ini antara lain mempelajari konsep, teori, sejarah, ulasan, yang berhubungan dengan sastra.
Kegiatan ini akan sangat menunjang kegiatan apresiasi langsung, sebab –seperti disebutkan di muka- apresiasi adalah penikmatan pemuasan rasa terhadap hasil sastra berdasarkan pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian yang sifatnya teoritis.
Jadi jika pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian meningkat, maka apresiasi kita terhadap karya sastra akan meingkat pula. Dengan demikian kegiatan apresiasi tidak langsung ini, tidak bisa dianggap remeh, karena apresiasi tanpa ditunjang kegiatan tersebut tidak akan efektif.
3.             Kegiatan dokumentatif.
Termasuk dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau mengadakan koleksi tentang hasil-hasil karya sastrawan, mengumpulkan buku, artikel, atau pembahasan tentang sastra.
4.             Kegiatan kreatif.
    Termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan upaya penciptaan karya sastra  itu sendiri atau menulis tentang sastra, seperti menulis kritik, esai, artikel, studi, penelitian sastra, dan sebagainya.
Kegiatan apresiasi puisi meliputi:
1.      Kegiatan reseptif, kegiatan penerimaan. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan membaca, kegiatan analitik, dan kegiatan interpretatif.
2.    Kegiatan produktif, kegiatan penciptaan.
3.    Kegiatan performansi.
4.    Kegiatan dokumentatif.

BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
  Apresiasi secara umum adalah suatu pengghargaan atau penilaian terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal positif Dan ada jua yang negative. Dalam memberikan apresiasi tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan tulus hati dan menurut penilaian aspek umum.
  Hakikat apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami dan menghayati suatukarya yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmatikarya tersebut.
Tingkatan apresiasi menurut Indrabasoeki (2012) mempunyai 3 tingkatan, yaitu :
1.    Apresiasi empatik
2.    Apresiasi estetis
3.    Apresiasi kritis,
     Menurut Rian (2011) tingkatan-tingkatan dalam apresiasi sastra yang didasarkan pada keterlibatan batin apresiator yaitu:
1.    Apresiasi empati
2.    Apresiasi simpati
3.    Refleksi diri
     Kegiatan apresiasi dapat mengambil bentuk kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, kegiatan dokumentatif maupun kegiatan kreatif. Contoh: mendengarkan musik, membaca puisi, membuat puisi, membuat synopsis dalam cerpen, dan sebagainya.

B.  Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami nantikan demi perbaikan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Indrabasoeki, I. 2012. Tingkatan Apresiasi Seni. Di unduh dari http://indradi-indrabasoeki.blogspot.co.id/2012/09/tingkatan-apresiasi-seni.html pada tanggal 3 September 2015
Prambudi, G. 2011. Pengertian Apresiasi Sastra dan tahapan. Di unduh dari http://geraldprambudi.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-apresiasi-sastra-dan-tahapan.html pada tanggal 3 September 2015
Rian. 2011. Apresiasi Sastra Pengantar. Di unduh dari http://jaririndu.blogspot.co.id/2011/09/apresiasi-sastra-pengantar.html pada tanggal 3 September 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar