HAKIKAT
APRESIASI
PENGERTIAN
APRESIASI, TINGKATAN APRESIASI, DAN KEGIATAN APRESIASI
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Dosen
Pengampu: Drs. Ngatman, M.Pd
![]() |
Disusun oleh:
Kelompok 1
1.
Annisa Dewi Maharani ()
2.
Khoerul Amin ()
3.
Muna Fauziah ()
4.
Murtiningsih ()
5.
Putri Kurnia Purwanti ()
PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan pentunjuk nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan judul “Hakikat Apresiasi”.
Dalam makalah ini kami
menjelaskan mengenai pengertian apresiasi, tingkatan apresiasi, dan kegiatan
apresiasi.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah
ini. Semoga makalah ini dapat berguna untuk memenuhi tugas akhir pacasila.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan dan banyak kekurangan, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Kebumen, 3 September 2015
Penulis,
DAFTAR
ISI
JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.
Tujuan Makalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Apresiasi................................................................................ 3
B.
Pengertian
Hakikat Apresiasi.................................................................. 4
C.
Tingkatan
Apresiasi................................................................................. 4
D.
Jenis-jenis
Apresiasi................................................................................ 6
E.
Kegiatan
Apresiasi.................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan.................................................................................................. 9
B.
Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan
semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah
pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan
bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah
karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi
kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan
dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya.
Pendidikan
sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia
pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Apresiasi sastra akan
berjalan lancar jika berbahas seorang anak sudak baik. Sastra berasal dari
hasil pengamatan tentang apayang terjadi di sekelilingnya. Sebagai opini yang
mesti diungkapkan serta hasil dari akibat pengalaman batin. Sastra adalah hasil
dari olah piker rasa dan karsa manusia sehingga sastra menandung nilai estetika
yan tinggi. Dalam apresiasi sastra manfaat yang sangat dirasakan adalah adnya
pengembangan jiwa, dimana kita dapat mengeksplore seluruh potensi yang ada
dalam diri kita terutama hal yang ada dalam apresiasi sasta yaitu seperti
puisi, prosa, dan drama.
Apresiasi
sastra akan muncul jika pembelajaran berjalan menyenagkan, adanya stimulus dan
respon memberikan dampak yang positif pada perkembangan apresiasi. Oleh karena
itulah peran guru dalam hal ini sangat diperlukan agar dapat merangsang anak
untuk dapat berapresiasi sastra dengan baik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian apresiasi?
2.
Apakah pengertian hakikat apresiasi?
3.
Apa saja tingkatan dalam apresiasi?
4.
Apa sajakah jenis-jenis apresiasi?
5.
Bagaimana kagiatan apresiasi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui dan memahami pengertian
apresiasi.
2.
Mengetahui dan memahami pengertian
hakikat apresiasi
3.
Mengetahui dan memahami tingkatan dalam
apresiasi
4.
Mengetahui dan memahami jenis-jenis
apresiasi.
5.
Memahami dan memahami kegiatan
apresiasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Apresiasi
Istilah
Apresiasi berasal dari bahasa latin Apreciation yang berarti
“mengindahkan, menghargai”. Dalam konteks yang lebih luas istilah apresiasi
menurut Gove (dalam Aminuddin, 1987: 34) mengandung makna (1) pengenalan
melalui perasaan atau kepekaan, dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap
nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Pada sisi lain, Squire dan
Taba (dalam Aminuddin, 1987: 35) berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses,
apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yakni:
1.
Aspek kognitif, berkaitan dengan
keterlibatan unsur intelek pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur kesusastraan
yang bersifat objektif
2.
Aspek emotif, berkaitan dengan
keterlibatan unsur emosi pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam
teks sastra yang dibaca
3.
Aspek evaluatif, berhubungan dengan
kegiatan memberikan penilaian terhadap baik buruk, indah tidak indah, sesuai
tidak sesuai serta segala ragam penilaian lain yang tidak harus hadir dalam
sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup dimiliki oleh pembaca.
Sejalan dengan rumusan pengertian
apresiasi di atas, Effendi (1973: 33) mengungkapkan bahwa apresiasi sastra
adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga
menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan
pikiran yang baik terhadap karya sastra.
Menurut sayuti (2009) bahwa apresiasi sastra merupakan hasil usaha
pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman
dan penafsiran sistematik yang dapat di nyakan dalam bentuk tertulis.
Aminudin (1987: 34)
mengemukakan bahwa apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan
atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang
diungkapkan pengarang.
Dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya,
sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaniahnya dengan memberikan
penilaian terhadap karya sastra. Jika anda mengapresiasikan sebuah karya
sastra, maka anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian, dan memberikan
penghargaan terhadap karya sastra tersebut.
B.
Hakikat
Apresiasi
Hakikat adalah suatu
langkah guna memahami suatu persoalan atau suatu perkara yang ada. Dimana
persoalan tersebut ada didalam kehidupan sehari – hari.
Sedangkan pengertian
apresiasi adalah suatu kegiatan yang mengarah kepada pengertian dan pemahaman
akan suatu karya seni yang nantinya karya seni tersebut akan dinilai, dihargai,
dipahami, dan dimengerti oleh khalayak umum.
Berdasarkan pemahaman
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami dan menghayati
suatukarya yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmatikarya
tersebut.
C.
Tingkatan
Dalam Apresiasi
Tingkatan dalam apresiasi sastra
diukur dari tingkat keterlibatan batin apresiator.Untuk dapat mengetahui
tingkat keterlibatan batin, seorang apresiator harus memiliki “patos”.Istilah
“patos” berasal dari kata ‘patere’ (Latin) yang berarti ‘merasa’. Dengan kata
lain, untuk dapat mencapai tingkatan-tingkatan dalam apresiasi, seorang
apresiator harus dapat membuka rasa.
Apresiasi
mempunyai 3 tingkatan menurut Indrabasoeki (2012), yaitu :
1.
Apresiasi empatik adalah apresiasi yang
hanya menilai baik dan
kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau
penilaian ini biasanya dilakukan oleh orang awam yang tidak punya
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni.
kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau
penilaian ini biasanya dilakukan oleh orang awam yang tidak punya
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni.
2.
Apresiasi estetis adalah apresiasi untuk
menilai keindahan suatu
karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah
mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam.
karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah
mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam.
3.
Apresiasi kritis adalah apresiasi yang
dilakukan secara ilmiah dan
sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara
tepat, dengan analisis, interpretasi, dan peneilaian yang bertanggung
jawab.
sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara
tepat, dengan analisis, interpretasi, dan peneilaian yang bertanggung
jawab.
Sedangkan menurut Rian (2011)
tingkatan-tingkatan dalam apresiasi sastra yang didasarkan pada keterlibatan
batin apresiator yaitu:
1.
Apresiasi empati, pada tingkatan ini
batin apresiator mulai bisa ikut merasakan dan terlibat dengan isi dalam karya
sastra itu. Dengan kata lain, jika kita membaca prosa cerita, kemudian kita
bisa ikut merasakan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut,
berarti tingkat apresiasi sastra kita sudah sampai pada tingkat kedua, yaitu
empati.
2.
Apresiasi simpati adalah tingkatan batin
apresiator yang tergetar sehingga muncul keinginan untuk memberikan perhatian
terhadap karya sastra yang dibaca/digauli/diakrabinya. Jika kita membaca karya
sastra kemudian mulai muncul perasaan senang terhadap karya sastra tersebut,
berarti kita sudah mulai masuk ke tahap pertama dalam apresiasi sastra, yaitu
simpati.
3.
Tingkat tertinggi dalam apresiasi sastra
adalah ‘refleksi diri’. Pada tingkatan ini, seorang apresiator tidak hanya
sekedar tergetar (simpati), atau dapat merasakan (empati) saja, tetapi dapat
melakukan refleksi diri atas nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
itu. Dengan kata lain, pada tingkat ketiga ini seorang apresiator dapat memetik
nilai-nilai karya sastra sebagai sarana untuk berrefleksi, bercermin diri.
Menurut Waluyo (2002:45) apresiasi memiliki 4 tingkatan
antara lain :
1.
Tingkat Menggemari
Tingkat dimana
keterlibatan pembaca batinnya belum kuat. Sehingga pembaca hanya menggemari
suatu karya sastra. Belum menjurus ke tingkat menikmati suatu karya sastra.
2.
Tingkat Menikmati
Tingkat dimana
keterlibatan batin pembaca terhadap karya sastra sudah semakin mendalam.
Sehingga, pembaca sudah bisa menikmati suatu karya sastra. Tapi belum bisa
memberikan reaksi atas karya sastra.
3.
Tingkat Mereaksi
Tingkat dimana sikap
kiritis terhadap karya sastra semakin menonjol karena ia mampu
menafsirkan dengan seksama dan ia mampu menyatakan keindahan dan
menunjukkan dimana letal keindahan itu.
4.
Tingkat Produktif
Tingkat dimana apresiator
puisi mampu menghasilkan, mengkritik, menghasilkan, mendeklamasikan, atau
membuat resensi terhadap puisi secara tertulis.
D.
Jenis-jenis Apresiasi
1.
Memberikan penilaian dan penghargaan yang positif bagi
semua karya sastra.
2.
Memberikan penjelasan secara objektif dan
mempertanggungjawabkan sikap kepada orang lain.
3.
Menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya
4.
Merespons karya dengan bentuk sikap atau apresiatif
kinetic dan sikap tindakan atau apresiatif bersifat verbalitas.
a.
Apresiasi bersifat kinetik : sikap memberikan minat
pada sebuah karya sastra lalu berlanjut keseriusan untuk melakukan
langkah-langkah apresiatif secara aktif.
b.
Apresiasi bersifat verbal : pemberian penafsiran,
penilaian dan penghargaan yangberbentuk penjelasan, tanggapan, komentar,
kritik, dan saranserta pujian baik lisaan maupun tulisan.
E.
Kegiatan
Apresiasi
Kegiatan apresiasi
dapat mengambil bentuk kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, kegiatan
dokumentatif maupun kegiatan kreatif.
1.
Kegiatan
Apresiasi Langsung.
Kegiatan
apresiasi langsung adalah kegiatan yang secara sengaja dilakukan
untuk apresiasi, dalam hal ini untuk memperoleh kenikmatan, menghargai dan
menilai karya sastra secara tepat.Termasuk dalam kegiatan ini antara lain
dengan membaca karya sastra (puisi dan prosa fiksi),mendengarkan/melihat karya
sastra dibacakan, dilakukan/dideklamasikan baik melalui pertunjukan life,
atau melalui media elektronika.
a.
Membaca
Karya Sastra (puisi dan prosa fiksi)
Membaca
karya sastra di sini bukan sekedar membaca, tetapi membaca dengan
sungguh-sungguh, dengan empati, dengan kegairahan, sampai ia menemukan
pengalaman pengarang di dalam karangannya. Pembaca memperoleh kenikmatan, dan
pada akhirnya ia merasa perlu untuk memberikan penghargaan yang layak terhadap
karya sastra.
b.
Mendengarkan
Karya Sastra Dibacakan/Dilakukan
Mendengarkan
karya sastra dibacakan/dilakukan dapat mengambil bentuk mendengarkan
puisi/cerpen dituturkan, baca dongeng, dst. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara life maupun melalui saluran media elektronik, seperti
radio atau televisi, bahkan melalui rekaman kaset/tape recorder,
CD/MP-3/VCD, komputer/internet, dst.
2.
Kegiatan
Apresiasi Tidak Langsung.
Kegiatan
apresiasi tidak langsung adalah kegiatan di luar apresiasi langsung yang dapat
membantu meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan apresiasi
langsung. Termasuk dalam kegiatan ini antara lain mempelajari
konsep, teori, sejarah, ulasan, yang berhubungan dengan sastra.
Kegiatan
ini akan sangat menunjang kegiatan apresiasi langsung, sebab –seperti
disebutkan di muka- apresiasi adalah penikmatan pemuasan rasa terhadap hasil
sastra berdasarkan pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian
yang sifatnya teoritis.
Jadi
jika pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian meningkat,
maka apresiasi kita terhadap karya sastra akan meingkat pula. Dengan demikian
kegiatan apresiasi tidak langsung ini, tidak bisa dianggap remeh, karena
apresiasi tanpa ditunjang kegiatan tersebut tidak akan efektif.
3.
Kegiatan
dokumentatif.
Termasuk
dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau mengadakan koleksi
tentang hasil-hasil karya sastrawan, mengumpulkan buku, artikel, atau
pembahasan tentang sastra.
4.
Kegiatan
kreatif.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan
upaya penciptaan karya sastra itu sendiri atau menulis tentang
sastra, seperti menulis kritik, esai, artikel, studi, penelitian sastra, dan
sebagainya.
Kegiatan apresiasi puisi meliputi:
1. Kegiatan reseptif, kegiatan
penerimaan. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan membaca, kegiatan
analitik, dan kegiatan interpretatif.
2. Kegiatan
produktif, kegiatan penciptaan.
3. Kegiatan
performansi.
4. Kegiatan
dokumentatif.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Apresiasi
secara umum adalah suatu pengghargaan atau penilaian terhadap suatu karya
tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal positif Dan ada jua yang negative.
Dalam memberikan apresiasi tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau
pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan tulus hati dan menurut penilaian
aspek umum.
Hakikat
apresiasi adalah suatu langkah
untuk mengenal, memahami dan menghayati
suatukarya yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmatikarya
tersebut.
Tingkatan
apresiasi menurut Indrabasoeki (2012) mempunyai 3 tingkatan, yaitu :
1. Apresiasi
empatik
2. Apresiasi
estetis
3. Apresiasi
kritis,
Menurut
Rian (2011) tingkatan-tingkatan dalam apresiasi sastra yang didasarkan pada
keterlibatan batin apresiator yaitu:
1. Apresiasi
empati
2. Apresiasi
simpati
3. Refleksi
diri
Kegiatan apresiasi dapat mengambil bentuk
kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, kegiatan dokumentatif maupun
kegiatan kreatif. Contoh: mendengarkan musik, membaca puisi, membuat puisi,
membuat synopsis dalam cerpen, dan sebagainya.
B. Saran
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami nantikan
demi perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Indrabasoeki, I.
2012. Tingkatan Apresiasi Seni. Di
unduh dari http://indradi-indrabasoeki.blogspot.co.id/2012/09/tingkatan-apresiasi-seni.html pada tanggal 3 September 2015
Prambudi,
G. 2011. Pengertian Apresiasi Sastra dan
tahapan. Di unduh dari http://geraldprambudi.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-apresiasi-sastra-dan-tahapan.html pada tanggal 3 September 2015
Rian.
2011. Apresiasi Sastra Pengantar. Di
unduh dari http://jaririndu.blogspot.co.id/2011/09/apresiasi-sastra-pengantar.html pada tanggal 3 September 2015

Tidak ada komentar:
Posting Komentar